ads


DPRD Kabupaten Kutai Timur

Pemkab Kutai Timur

DPRD Kota Palopo

Headline

Metro

Hukum

Daerah

Politik

Menteri AHY Serahkan Sertipikat ke Masyarakat Adat Kapuas Hulu

 

Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan Sertipikat untuk tanah ulayat. 
BANDUNG- Meski menempuh jarak yang lumayan jauh dari Kapuas Hulu ke Kota Bandung, Kepala Desa Batu Lintang, Ray Mundus Remang, tetap hadir menerima pembagian Sertipikat Tanah Ulayat dari Menteri ATR/Kepala BPN RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Kamis (5/9/2024). Sertipikatat Tanah Ulayat ini diberikan kepada masyarakat hukum adat Menua Kulan dan Iban Menua Sungai Utik, Desa Batu Lintang, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Kepala Desa Batu Lintang, Ray Mundus Remang, merasa terhormat mendapat kesempatan mewakili masyarakat hukum Adatnya menerima Sertipikat Hak Pengelolaan (HPL) untuk tanah ulayat yang dihuni 184 kepala keluarga (KK) dengan total 578 jiwa. 

"Sertipikat tanah ini sangatlah penting bagi keberlangsungan kami Masyarakat Hukum Adat. Dengan memiliki sertipikat, dasar hukumnya jelas, ada kekuatan hukum yang bisa kita pegang,” tutur Ray Mundus Remang yang ditemui dalam Konferensi Internasional tentang Pendaftaran Hak atas Tanah Ulayat Masyarakat Hukum Adat di Indonesia dan Negara-negara ASEAN, di The Trans Luxury Hotel, Bandung.

Tidak hanya memiliki kekuatan hukum, dengan adanya sertipikat, tanah yang masyarakat adatnya tempati bisa semakin aman untuk dimanfaatkan, baik menjadi hunian maupun dikelola untuk sumber penghidupan. “Pengelolaannya nanti kita atur bersama. Karena ini tanah ulayat, memang tidak boleh diklaim milik individu, itu milik komunal,” ungkap Kepala Desa Batu Lintang.

Sejak awal memulai proses musyawarah sebelum lanjut mendaftarkan tanah ulayat ini, Ray Mundus Remang dan seluruh bagian masyarakat adatnya telah bersepakat untuk memanfaatkan tanah tersebut sebagai ruang pengetahuan bagi generasi penerus.

“Supaya generasi selanjutnya tetap bisa tahu dan pelajari ragam kayu-kayu, jenis tanaman. Di sana akan jadi tempat bermacam-macam tumbuhan langka. Sangat penting buat kita, bukan hanya sepakat menjaga tumbuhannya, tapi juga memperkaya ragam tanaman dan memberi edukasi kepada masyarakat,” pungkas Ray Mundus Remang. 

Sebagai informasi, dalam Konferensi Internasional pertama di Indonesia yang membahas mengenai Pendaftaran Hak atas Tanah Ulayat ini, hadir ratusan peserta yang berasal dari berbagai negara. Di antaranya perwakilan World Bank, World Resources Institute, perwakilan Lembaga Pertanahan Luar Negeri se-Asia Tenggara: perwakilan National Committee of Indigenous People (NCIP) Filipina, perwakilan Department of Agriculture Land Management (DALAM) Ministry of Agriculture and Forestry of Laos, perwakilan Office of the National Land Policy Board Thailand, perwakilan Department of Land Thailand; perwakilan Masyarakat Hukum Adat dari 9 provinsi di Indonesia; peserta dari Kementerian ATR/BPN; perwakilan dari kementerian terkait; para akademisi, organisasi mahasiswa, serta perwakilan beberapa universitas yang aktif dalam meneliti dan memperjuangkan masyarakat hukum adat di Indonesia. (FAUSIAH WULANDARI HAFID)

  Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan Sertipikat untuk tanah ulayat.  BANDUNG- Meski menempuh jarak yang luma...

AHY: Kementerian ATR/BPN RI Jamin Perlindungan Atas Tanah Ulayat

 

BANDUNG- Untuk pertama kalinya, Konferensi Internasional terkait Pendaftaran Hak atas Tanah Ulayat Masyarakat Hukum Adat di Indonesia dan Negara-negara ASEAN resmi digelar, Menteri ATR/Kepala BPN RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat membuka kegiatan tersebut, menyebut konferensi ini menjadi bentuk komitmen bersama membina kerja sama, bertukar praktik terbaik, dan membangun hubungan yang lebih kuat khususnya dalam komunitas ASEAN untuk mewujudkan keadilan dan perlindungan masyarakat adat. 

"Bagi masyarakat adat kita, tanah merupakan perwujudan hakikat kehidupan itu sendiri," kata Menteri AHY dalam sambutannya saat membuka International Meeting on Best Practices of Ulayat Land Registration in Indonesia and ASEAN Countries yang berlangsung di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Kamis (5/9/2024). 

Hubungan Masyarakat Hukum Adat dengan tanah ulayat, dikatakan Menteri AHY tidak hanya bersifat fisik tetapi juga spiritual, kultural, dan sosial yang melindungi dan memelihara mereka. Namun, menurutnya dalam banyak kasus, masyarakat adat telah kehilangan tanahnya akibat pengalihan hak secara ilegal, pelanggaran atau eksploitasi. "Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ATR/BPN telah mengambil tindakan tegas dengan membuat regulasi yang kuat untuk mengelola tanah adat," ungkapnya.

Terkait perkembangan kebijakan, Menteri AHY menerangkan, pada tahun 2021 pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2021 yang memberikan Hak Pengelolaan untuk tanah ulayat. Pada tahun 2024, Kementerian ATR/BPN juga telah menerbitkan Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 14 Nomor 2024 untuk menjamin pelaksanaan efektif administrasi pertanahan dan pendaftaran hak atas tanah adat bagi masyarakat hukum adat. 

Dalam Konferensi Internasional ini, Menteri AHY baru saja menyerahkan 15 Sertipikat Hak Pengelolaan. Sertipikat yang telah tercetak dalam bentuk Sertipikat Tanah Elektronik ini diserahkan langsung oleh Menteri AHY kepada sembilan perwakilan penerima Masyarakat Hukum Adat yang berasal dari sejumlah provinsi di Indonesia.

"Hingga saat ini, kami telah menerbitkan 24 Sertipikat Hak Pengelolaan untuk tanah ulayat, yang mencakup hampir 850.000 hektare tanah di Sumatra Barat, Papua, Jawa Barat, Bali, dan Jambi. Tahun ini, kami telah menetapkan target ambisius untuk menyertipikasi tambahan 10.000 hektare di empat provinsi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Selatan," jelas Menteri AHY.

Capaian ini merupakan hasil dari kolaborasi antara lembaga pemerintah, masyarakat setempat, lembaga akademik, dan mitra internasional. Menteri AHY mengatakan, pihaknya juga telah bekerja erat dengan universitas seperti Universitas Andalas dan Universitas Hasanuddin untuk memastikan bahwa upaya tersebut didasarkan pada penelitian, berlandaskan pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip adat, serta responsif terhadap kebutuhan masyarakat setempat. 

"Dalam jangka panjang, kami akan memastikan bahwa setiap tanah ulayat masyarakat adat kami disertipikasi untuk memberikan kepastian hukum, serta untuk melindungi tanah dan orang-orang yang berhak menerimanya," pungkas Menteri AHY. 

Dalam Konferensi Internasional pertama di Indonesia yang membahas mengenai Pendaftaran Hak atas Tanah Ulayat ini, hadir ratusan peserta yang berasal dari berbagai negara. Di antaranya perwakilan World Bank, World Resources Institute, perwakilan Lembaga Pertanahan Luar Negeri se-Asia Tenggara: perwakilan National Committee of Indigenous People (NCIP) Filipina, perwakilan Department of Agriculture Land Management (DALAM) Ministry of Agriculture and Forestry of Laos, perwakilan Office of the National Land Policy Board Thailand, perwakilan Department of Land Thailand; perwakilan Masyarakat Hukum Adat dari 9 provinsi di Indonesia; peserta dari Kementerian ATR/BPN; perwakilan dari kementerian terkait; para akademisi, organisasi mahasiswa, serta perwakilan beberapa universitas yang aktif dalam meneliti dan memperjuangkan masyarakat hukum adat di Indonesia. (FAUSIAH WULANDARI HAFID)

  BANDUNG- Untuk pertama kalinya, Konferensi Internasional terkait Pendaftaran Hak atas Tanah Ulayat Masyarakat Hukum Adat di Indonesia dan ...

Polres Morowali Intensifkan Patroli Gabungan Ops Mantap Praja

 

Patroli gabungan Polres Morowali.
MOROWALI- Tuk memastikan situasi keamanan dan ketertiban aman dan kondusif, Polres Morowali mengintensifkan kegiatan patroli gabungan Ops Mantap Praja Tinombala 2024.

Patroli dalam rangka menyukseskan Pilkada Serentak 2024 tersebut, melibatkan Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Sulteng, Jumat (6/9/2024).

Kapolres Morowali, AKBP Suprianto SIk MH, menjelaskan patroli gabungan difokuskan pada area penting seperti gedung KPU dan Bawaslu. Patroli gabungan tim Sabhara dengan Batalyon C Pelopor ini, dipimpin Kaurbinopsnal Satsamapta, IPDA Kamaluddin, mereka standby dan on-call berpatroli di area strategis gedung KPU dan Bawaslu 

"Patroli pengamanan kita tingkatkan setelah proses pendaftaran bakal calon Bupati/Wakil Bupati selesai, kegiatan ini diharapkan cukup membantu menyukseskan Pilkada Morowali 2024," tandas Kapolres. (FAUSIAH WULANDARI HAFID)

  Patroli gabungan Polres Morowali. MOROWALI- Tuk memastikan situasi keamanan dan ketertiban aman dan kondusif, Polres Morowali mengintensif...

Pj Bupati Morowali Keluarkan Imbauan Cegah Penyebaran MPOX

 

Pj Bupati Morowali, Yusman Mahbub.
MOROWALI- Guna mencegah penyebaran virus Monkeypox (MPOX) atau cacar monyet,  Pj Bupati Morowali, Drs Yusman Mahbub MSi, Kamis (5/9/2024) lalu, mengeluarkan imbauan ke masyarakat agar waspada dan mematuhi protokol kesehatan untuk mengantisipasi MPOX.

"Surat edaran tentang peningkatan kewaspadaan terhadap penyakit MPOX merupakan tindak lanjut Surat Edaran Kemenkes RI Nomor: HK.02.02/C/2160/2024 tanggal 20 Agustus 2024 soal peningkatan kewaspadaan terhadap MPOX di pintu masuk pelabuhan, bandara udara, serta jalur lalu-lintas domestik di seluruh wilayah," kata Yusman Mahbub, Jumat (6/9/2024). 

Warga diminta mengenali ciri-ciri MPOX, antara lain raum kulit bernanah dan keropeng (di wajah atau kelamin dan menyebar ke seluruh tubuh), sakit kepala, demam akut (38,5'c), pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak, selengkangan atau leher, batuk, pilek, nyeri otot/myalgia, sakit pinggang, dan asthenia (kelemahan tubuh). 

Bagi yang merasakan keluhan tersebut, dianjurkan segera ke fasilitas kesehatan (puskesmas, klinik, dan rumah sakit) untuk memeriksakan diri. Pencegahan MPOX dapat dilakukan dengan, menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menghindari perilaku seks yang tidak aman dan menyimpang, serta tetap memakai masker saat merasa tubuh tidak sehat, seluruh Puskesmas, Klinik dan Rumah Sakit diharapkan siap siaga memberikan pelayanan cepat kepada masyarakat. (FAUSIAH WULANDARI HAFID)

  Pj Bupati Morowali, Yusman Mahbub. MOROWALI- Guna mencegah penyebaran virus Monkeypox (MPOX) atau cacar monyet,  Pj Bupati Morowali, Drs Y...

Pemkab Morowali Ramah Tamah dengan Kajati Sulteng

 

Ramah tamah Pemkab Morowali dengan Kajati Sulteng.
MOROWALI- Kegiatan kunjungan kerja digelar Kajati Sulteng, Dr Bambang Haryanto SH M.Hum, Rabu (5/9/2024), di Kabupaten Morowali.

Saat tiba di Bumi Tepe Asa Moroso, Kajati mengikuti acara ramah tamah yang digelar Pemkab Morowali di Aula Rujab Bupati Desa Matansala, Kecamatan Bungku Tengah. Pertemuan ini, diharapkan semakin memperkuat sinergitas antara aparat penegak hukum dengan Pemda Morowali serta meningkatkan koordinasi dan pelayanan ke masyarakat.

Kajati Sulteng, Bambang Haryanto, mengharapkan kolaborasi menjaga keamanan, menegakkan hukum, dan mendukung kelancaran roda pembangunan daerah harus terus dipertahankan, termasuk dalam menanggapi berbagai isu seperti upaya pemberantasan korupsi, penegakan hukum yang berkeadilan, dan dukungan terhadap program pembangunan.

Pj Bupati Morowali diwakili Asisten Administrasi Umum sekaligus Plh Sekda, Husban Laounu SP MSi, menyampaikan selamat datang kepada Kajati dan rombongan, Pemkab berkeinginan kunjungan Kajati semakin memperkuat peran aktif Kejaksaan mendukung program pembangunan di Morowali, intinya kerja sama antar kedua lembaga dapat semakin ditingkatkan untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan. (FAUSIAH WULANDARI HAFID)

  Ramah tamah Pemkab Morowali dengan Kajati Sulteng. MOROWALI- Kegiatan kunjungan kerja digelar Kajati Sulteng, Dr Bambang Haryanto SH M.Hum...

Inovasi Dinas PUPR Morowali Ikut Dongkrak Perolehan PAD

 

Kadis PUPR Morowali, Rustam Sabalio.
MOROWALI- Lewat berbagai inovasi dan terobosan, Dinas PUPR Morowali, mampu mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Berbagai inovasi itu tidak hanya berdampak terhadap infrastruktur berkualitas, tetapi memberikan pengaruh signifikan terhadap perekonomian lokal.

Kadis PUPR Morowali, Rustam Sabalio ST MT, melalui Sekretaris Dinas, Alkaf ST MAP, Jumat (6/9/2024), membenarkan jika selama ini program yang dirancang Dinas PUPR berorientasi pada peningkatan PAD Morowali.

Upaya itu diimplementasikan melalui Program Pengembangan Infrastruktur (PPG) yang berhubungan pencapaian target PAD sebesar Rp100 miliar, Dinas PUPR bahkan optimistis dapat melampaui target yang diharapkan.

"Terdapat 10 inovasi Dinas PUPR yang berhubungan PAD, salah satunya yaitu Aspal Lawele, penyediaan air bersih, dan desa wisata Samira, serta kerja sama TNI membangun infrastruktur jalan menuju air terjun Tompaika, kita juga menginisiasi pemeliharaan berkala infrastruktur publik melibatkan masyarakat lokal seperti pemeliharaan jalan, drainase, dan fasilitas umum lainnya dengan insentif yang disesuaikan, kami optimistis kontribusi untuk PAD semakin meningkat," pungkas Alkaf. (FAUSIAH WULANDARI HAFID)

  Kadis PUPR Morowali, Rustam Sabalio. MOROWALI- Lewat berbagai inovasi dan terobosan, Dinas PUPR Morowali, mampu mendorong peningkatan Pend...

Dinsos Dampingi Pj Ketua TP-PKK Palopo Anjangsana di 3 Panti Asuhan

 

Kegiatan baksos TP-PKK Kota Palopo dan Tagana Dinsos.
PALOPO- Aktivitas bakti sosial (baksos) di hari Jumat, 6 September 2024, digelar Pj Ketua TP-PKK Kota Palopo, Ny Hasnawati Asrul, bersama jajaran Dinas Sosial (Dinsos) Palopo. 

Pada baksos kali ini, rombongan TP-PKK dan Tagana Dinsos anjangsana ke tiga panti asuhan yang ada di Palopo. 

Kabid Linjamsos Dinsos Palopo, Andi Irpandi Yusuf, memaparkan 3 panti asuhan yang disambangi antara lain Panti Asuhan Nurul Ilahi Kecamatan Bara, Panti Asuhan Nur Hidayah Pontap, dan Panti Asuhan Al-Muhaymin Surutanga, Kecamatan Wara Timur. 

Jenis bantuan yang disalurkan pada kegiatan baksos meliputi beras masing-masing 18 Kg, Kitsware 3 dos, makanan siap saji 3 karton, dan pakaian untuk anak bayi. (ADVERTORIAL)

  Kegiatan baksos TP-PKK Kota Palopo dan Tagana Dinsos. PALOPO- Aktivitas bakti sosial (baksos) di hari Jumat, 6 September 2024, digelar Pj ...


Top