ads

Pelantikan Bupati & Wakil Bupati Morowali

Pelantikan Bupati & Wakil Bupati Morowali

DPRD Kota Palopo

Headline

Metro

Hukum

Daerah

Politik

 

Peringatan bulan K3 di kawasan IMIP, beberapa waktu lalu.
MOROWALI- Menyusul kembali terjadinya kecelakaan kerja yang merenggut nyawa salah seorang karyawan PT Ocean Sky Metal Industry atau PT OSMI. Serikat Pekerja Industri Morowali-Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (SPIM-KPBI), mendesak sistem K3 di kawasan IMIP agar dievaluasi ulang.

Seperti diketahui, kecelakaan kerja tersebut terjadi di Departemen Feronikel, Divisi Molding. Kejadian itu, menandakan penerapan K3 di kawasan IMIP masih jauh dari kata memadai.

Saat peristiwa, korban tengah melakukan pembersihan HB (cairan mate yang mengeras) di jalur londer, mendorong material tersebut dengan tangan kosong. Nahas, HB seberat sekitar 150 kilogram jatuh dan menghantam kepala kanan korban.

SPIM-KPBI juga menyoroti produksi tetap berlanjut hanya beberapa jam setelah kecelakaan, menunjukkan betapa perusahaan lebih mengutamakan produktivitas dibanding keselamatan pekerja. “Perusahaan telah gagal dan melakukan genosida kepada buruh akibat amburadulnya sistem K3. Parahnya beberapa jam pasca insiden tersebut proses produksi berjalan kembali,” cetus pernyataan SPIM-KPBI.

Menanggapi tuduhan SPIM-KPBI, Media Relations PT IMIP, Dedy Kurniawan menyampaikan pernyataan resmi yang menyesalkan kejadian tersebut, namun juga menyayangkan pernyataan serikat pekerja yang dia nilai kurang berbasis informasi akurat.

“Kami sangat menyesalkan kejadian yang menyebabkan seorang pekerja meninggal dunia. Namun, kami juga menyayangkan pernyataan dari serikat pekerja yang tidak memiliki informasi yang cukup terkait peristiwa ini, tetapi sudah menyebarkannya tanpa penjelasan yang lengkap,” ujar dia, Minggu (16/2/2025).

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata, pergantian shift antara Shift A dan Shift C berlangsung pukul 08.00 WITA. Saat briefing kerja, dua orang foreman telah memberikan instruksi keselamatan kerja dan membagikan area kerja kepada para pekerja.

Pada pukul 10.30 WITA, aktivitas pemotongan terak baja menggunakan oxy sedang berlangsung dan menghasilkan banyak percikan api. Pekerja di sekitar area tandis saat itu berhenti sejenak menunggu proses pemotongan selesai. Namun, Marjan Daud memutuskan tetap bekerja, meskipun rekan-rekannya telah memperingatkannya untuk menunggu.

“Korban melakukan pembersihan di ujung londer tanpa menggunakan sarung tangan. Hal ini bertentangan dengan SOP yang mengharuskan pekerja memakai alat bantu seperti tongkat besi atau alat penarik khusus. Saat mendorong terak baja tanpa alat tersebut, korban kehilangan keseimbangan, jatuh, dan tertimpa material yang didorongnya,” jelas Dedy kepada awak media. (RLS)

About koranakselerasi

OnlineAkselerasi.com juga beredar dalam versi cetak (Koran Akselerasi) yang beredar di wilayah Luwu Raya dan Toraja. Semoga, kehadiran media ini, dapat menambah khasana bacaan masyarakat yang lebih edukatif dan mendidik.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top