Konferensi Pers akhir tahun BNN Morowali. |
MOROWALI- Kinerja tim Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Morowali sepanjang 2024, tergolong mampu mengungkap sindikat jaringan peredaran dan penyalahgunaan Narkotika.
Kepala BNN Morowali, AKBP Ricky Lesmana SH MM, dalam konferensi persnya, Jumat (27/12/2024), mengungkapkan, pihaknya selama 2024 telah membongkar 3 jaringan sindikat Narkotika. Dari pengungkapan tersebut, diamankan sebanyak 10 orang tersangka.
"Pada penangkapan tersebut, BNN berhasil menyita barang bukti 10,6 gram sabu-sabu dan 103 gram ganja. Dari 10 tersangka, 5 diamankan di Desa Bente, 4 orang di Desa Bahodopi, dan 1 orang lainnya di Desa Bahonsuai," urai AKBP Ricky Lesmana di hadapan awak media.
Sepanjang tahun ini, lanjut AKBP Ricky Lesmana, BNN Morowali telah merehabilitasi sebanyak 22 orang pelaku Narkotika, dari jumlah tersebut 1 orang dirujuk ke Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah di Kalimantan Timur dan 21 orang menjalani rawat jalan.
Untuk meminimalisir peredaran Narkotika, BNN Morowali berupaya memberikan edukasi dan pencerahan kepada warga khususnya anak-anak muda yang kerap menjadi sasaran peredaran/penyalahgunaan Narkoba, AKBP Ricky Lesmana menyebut, BNN Morowali di 2024 telah mencanangkan Desa Lanona dan Desa Bahoea Reko-reko sebagai Desa Bersih dari Narkoba (BERSINAR).
BNN mensinyalir, peredaran Narkotika marak terjadi di tingkat desa, untuk itu BNN telah menempuh berbagai upaya antisipasi seperti membentuk penggiat anti narkoba di tingkat pelajar dan instansi pemerintahan serta instansi swasta serta membentuk agen pemulihan lewat program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM).
"Harapan kita bersama, pelaku yang sudah terjaring tidak lagi mengulangi perbuatannya itu saat mereka kembali ke masyarakat, umumnya pelaku narkoba mengalami gangguan psikis, sehingga mereka perlu mendapat penanganan yang humanis, target kita militansi dari warga Morowali untuk mengatakan tidak dengan Narkotika semakin tumbuh dan mengakar," kunci AKBP Ricky Lesmana. (FAUSIAH WULANDARI HAFID)
Tidak ada komentar: