ads


DPRD Kota Palopo

Pemkab Luwu

Headline

Metro

Hukum

Daerah

Politik

 

Tandi Lantu Basri.
PALOPO- Selaku mantan konsorsium Smart City di Jakarta, Tandi Lantu Basri, menyebut penjelasan Calon Walikota/Wakil Walikota Palopo, H Farid Kasim Judas-Hj Nurhaenih (FKJ-NUR) soal Artificial intellegence (AI) dalam penerapan Smart City pada debat publik di Makassar, Minggu (3/11/2024), sudah sangat pas dan proporsional. 

Tandi yang juga seorang akademisi ini, menyebut jawaban tersebut menandakan FKJ sangat mengerti tentang teknologi dalam menunjang dunia pendidikan. Sehingga, dirinya merespons jawaban FKJ-NUR pada waktu debat publik sangat pas dan sesuai kaidah dalam dunia pendidikan. 

Menurutnya, "AI" adalah kemampuan teknologi yang menyerupai kecerdasan manusia, juga dapat diartikan sebagai kecerdasan buatan. Disebut buatan karena menggunakan "meshine learning" yang dominan berbasis robotic sistem. 

Dalam dunia pendidikan tingkat dasar dan menengah, "AI" sudah lama digunakan, namun hanya sebagai instrument basic sesuai kebutuhan dalam proses belajar mengajar. Kenapa demikian? Karena "AI" memiliki kerentanan terhadap pemakai, jika anak-anak tidak dikontrol menggunakan internet, gudget dan aplikasi digital lainnya, maka anak didik bisa kehilangan sumber kognitive dalam dirinya. Misalnya malas baca buku, karena sering membaca di layar digital, ini yang disebut minat baca ada, tetapi daya baca rendah. 

Olehnya itu dalam metode pendidikan di Indonesia, pemerintah sudah benar melakukan elaborasi sesuai kebutuhan dan menjadikan pendidikan konvensional sebagai kebutuhan primer, seperti peserta didik berinteraksi langsung dengan guru, berkomunikasi secara verbatim, diajari etika, estetika, adab dan moral. 

Dengan itu penguatan kapasitas kepada guru dan tenaga pendidik sangat dibutuhkan, maka benar jawaban Paslon nomor urut 2, FKJ-NUR atas pertanyaan dari paslon lain dalam debat pertama bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga pengajar mesti diperhatikan, artinya kreatifitas dan kualitas guru mesti di atas rata-rata agar bisa melakukan elaborasi atas materi belajar mengajar di era kekinian.  

Maka dengan itu silabus pendidikan dari pusat hingga ke daerah tetap menjadikan proses belajar mengajar konvensional adalah hal utama, dari pada belajar mandiri dengan bimbingan mesin dan algoritma komputer. 

Paslon no urut 2 mengetahui proporsional penggunaan dan pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan. "Saya melihat FKJ mengerti dan tahu teknologi itu sebagai sarana penunjang dalam dunia pendidikan, buktinya beliau mendorong konsep smart city di Palopo, yang itu juga sebagian menggunakan algoritma "AI" namun dalam dunia belajar mengajar, tetap mengikuti kaidah yang diatur oleh regulasi dan pemerintah pusat, karena kaidah itu juga sudah diatur sedemikian rupa oleh para pakar dan ahli di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," urainya. (TOM)

About koranakselerasi

OnlineAkselerasi.com juga beredar dalam versi cetak (Koran Akselerasi) yang beredar di wilayah Luwu Raya dan Toraja. Semoga, kehadiran media ini, dapat menambah khasana bacaan masyarakat yang lebih edukatif dan mendidik.
«
Next
This is the most recent post.
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top