Dandim Morowali Narasumber Rakerda Pebotoa Adati Tobungku

 

Rakerda Pebotoa Adati Tobungku.

MOROWALI- Tidak hanya datang sebagai undangan pada acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pebotoa Adati Tobungku, Selasa (29/10/2024) kemarin, Dandim 1311/Morowali, Letkol (Inf) Alzaki SE MM MBA M.MA, juga didapuk sebagai salah satu narasumber pada kegiatan dengan tema "Kita Merajut Persatuan untuk Melestarikan Budaya Tobungku dan Membangun Morowali 2024" itu.

Rakerda Pebotoa Adati Tobungku ini, sebelumnya dibuka Pj Bupati Morowali, Drs Yusman Mahbub MSi, dan dihadiri Ketua MUI Kecamatan Bungku Tengah, serta Ketua Adati Tobungku, Drs H Maidhzun Ilwan Ridwan, beserta para pengurus dewan Adati Tobungku. 

Saat tampil sebagai pembicara, Dandim Morowali, Letkol (Inf) Alzaki membeberkan pentingnya wawasan kebangsaan sebagai landasan utama memperkuat persatuan dan menjaga keutuhan NKRI. Budaya termasuk Adat Tobungku adalah aset bangsa yang harus dilestarikan, dalam menghadapi arus globalisasi, masyarakat perlu memiliki pemahaman yang kuat terhadap identitas nasional dan budaya lokal. Budaya Tobungku tidak hanya sebagai identitas, tetapi juga sebagai pijakan moral dalam menjaga kebersamaan dan harmonisasi sosial. 

Ia menekankan, wawasan kebangsaan bukan hanya sekadar nilai dalam pendidikan formal, tetapi menjadi pondasi yang hidup dalam masyarakat. Dengan menanamkan wawasan kebangsaan yang kokoh, tidak hanya sekedar memperkuat persatuan, tapi mempersiapkan masyarakat untuk berperan aktif sebagai penjaga dan pewaris budaya Tobungku bagi generasi mendatang.

Dandim mengakan seluruh peserta Rakerda terus menjalin kerja sama dan memperkuat sinergi membangun Morowali. Ia menyebut, semangat persatuan dan kesatuan adalah modal utama mewujudkan Morowali yang maju, mandiri, dan berdaya saing melalui semangat gotong-royong.

Pada kesempatan itu, para peserta memberikan apresiasi terhadap materi yang disampaikan Dandim Morowali di mana materinya sangat relevan dengan tema acara dan kebutuhan masyarakat Morowali dalam menjaga kearifan lokal dan menyongsong pembangunan di era modern. (FAUSIAH WULANDARI HAFID)