BNN Morowali saat menggelar Press Release. |
MOROWALI- Upaya percepatan pengendalian Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) semakin digencarkan BNN Kabupaten Morowali dengan pola "War On Drugs, Speed Up Never Let Up" untuk mewujudkan Morowali Bersih Narkotika (Bersinar).
"BNN tanpa kenal lelah dan pantang menyerah, terus melakukan akselerasi pengendalian P4GN, tentu saja BNN tidak mampu bekerja sendiri, untuk itu peran aktif masyarakat sangat diperlukan membantu memberikan informasi ke BNN," ujar Kepala BNN Morowali, AKBP Mulyadi SH, dalam rilisnya, Sabtu (23/12/2023).
Keberhasilan pelaksanaan P4GN selama ini didukung kebijakan supply dan demand reduction, kebijakan active defence, dan collaborative government. Pihaknya juga didukung dua regulasi, Perda Narkotika Nomor 6 tahun 2018 tentang fasilitas pencegahan dan penyalahgunaan Narkotika dan Perbub Morowali Nomor 45 tahun 2020 untuk melengkapi Perda 6/2018.
Memasuki usia 5 tahun dirinya menjabat Kepala BNN, AKBP Mulyadi optimistis jajarannya dapat meningkatkan kinerja. BNN Morowali sepanjang tahun ini, telah melaksanakan 4 strategi yaitu Soft Power Approach yang meliputi pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi, kemudian strategi Hard Power Approach dengan hasil mengungkap 6 kasus Narkotika beserta 8 tersangka total barang bukti yang diamankan 49,56 gram sabu dan 975,05 gram ganja. BNN juga melaksanakan assessment terpadu dan memetakan daerah rawan narkoba di 7 kecamatan.
Kemudian, BNN sukses menerapkan strategi Smart Power Approach Cooperation atau kerja sama beberapa instansi di Morowali. Atas prestasi kinerja, BNN Morowali di 2023 menerima nilai IKPA 96,69.
"Tantangan berat kita ke depan, mengantisipasi peredaran Narkotika gaya baru atau New Psychoactive Substance (NPS), jumlah NPS yang beredar di Indonesia saat ini sekitar 93 jenis, 86 jenis sudah diatur dan 7 lainnya belum diatur baik UU Narkotika maupun UU Kesehatan," kunci AKBP Mulyadi. (FAUSIAH WULANDARI HAFID)
Tidak ada komentar: