 |
| Plt Kadis PP&KB Palopo, H Farid Kasim Judas. |
PALOPO- Jumlah kasus stunting di Kota Palopo terus dikurangi, tahun 2023 ini Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo berupaya menurunkan 14% kasus stunting, bahkan sesuai target Nasional Palopo di 2024 sudah 0% angka stunting.
Hal itu dikemukakan Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP&KB) Palopo, H Farid Kasim Judas SH MSi MH, pada acara Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Rabu (5/4/2023), di ruang pertemuan Ratona Gedung Balaikota Palopo.
"Bersama tim kerja dari Dinkes, dalam 3 bulan terakhir kita melakukan evaluasi dan monitoring secara terpadu, di mana hasil capaiannya cukup baik penurunan angka stunting di Palopo mencapai 4,7% semua ini atas sinergitas Pemkot Palopo serta TNI/Polri, dan stakeholder terkait intervensi penurunan stunting," tandas FKJ--, sapaan akrab Farid Kasim Judas.
Pihaknya juga memiliki strategi lain menurunkan angka stunting, setelah Lebaran Idul Fitri 1444 H nanti, aman digelar gerakan makan duan kelor untuk ibu hamil. Mengapa daun kelor? Sebab, daun kelor memiliki banyak sumber vitamin, untuk itu masyarakat akan diedukasi melalui kegiatan ini.
Sementara, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Dra Hj Andi Ritamariani MPd, memaparkan setiap daerah memiliki kewenangan tersendiri dalam penanganan dan pengendalian stunting. Dari 24 kabupaten/kota di Sulsel, ada 12 kabupaten yang naik dan 11 daerah lainnya turun angka stuntingnya termasuk di dalamnya Palopo dengan segala macam inovasinya telah membawa hasil yang maksimal menurunkan angka stunting 4,7% ini sangat luar biasa. "Dari segi prestasi, Palopo terbaik di Luwu Raya," ucap Andi Ritamariani.
Pada rakor TPPS itu, dilaksanakan penandatanganan MoU antara Universitas Muhammadiyah (Unismuh) dan Dinas PP&KB Palopo. Acara itu dihadiri unsur Forkopimda, beserta Plt Kadinkes Palopo, dr H Nasaruddin Nawir Sp.OG (K) MARS, para kepala OPD, Camat dan Lurah. (MUDZAKKAR DJABAL TIRA)
Tidak ada komentar: