 |
| Sekda Palopo, Drs H Firmanza DP SH MSi (tengah) saat mengikuti Vidcon. |
PALOPO- Didampingi Staf Ahli Walikota, DR dr HM Ishaq Iskandar M.Kes, Sekda Kota Palopo, Drs H Firmanza SH MSi, Rabu, 31 Agustus 2022, mengikuti Vidcon Aksi Proteksi Wadah Kemitraan Penanggulangan TBC. Pada kesempatan itu, staf ahli walikota, HM Ishaq Iskandar mengungkapkan, Vidcon tadi bertujuan mengakselerasikan gerakan penanganan TBC di seluruh wilayah Indonesia.
Ketua Panitia/Asisten Deputi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Kemenko PMK, Nancy Dian Anggraeni, menargetkan kasus Tuberkulosis di Indonesia turun di 2030 mendatang. Presiden RI, Ir H Joko Widodo, kata dia, telah meneken Perpres Nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis sebagai acuan Kementerian/Lembaga, Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota, Pemdes, serta pemangku kepentingan lainnya melaksanakan penanggulangan TBC.
Lanjut dikatakan Nancy Dian Anggraeni, TBC saat ini masih menjadi masalah serius di dunia kesehatan. Di mana, pasiennya termasuk di Indonesia terus meningkat dan banyak memakan korban jiwa. Kemenkes mencatat, kasus TBC di Indonesia mencapai 301 kasus insidens per 100 ribu penduduk dan angka kematian sebesar 34 orang per 100 ribu penduduk--, membuat Indonesia menjadi negara penyumbang kasus TBC terbesar di dunia.
Dalam Perpres 67 tersebut, ditargetkan penurunan insiden TBC menjadi 65 kasus per 100 ribu dan penurunan angka kematian hingga 6 per 100 ribu penduduk. Upaya pengentasan TBC, harus dibarengi perbaikan ekonomi masyarakat yang mengidap penyakit ini. Faktor ekonomi atau masalah kemiskinan berpengaruh terhadap penyakit TBC, maka dari itu penanganan TBC mesti multi sektor, bersama dengan upaya penurunan stunting. Sebab, TBC dan stunting saling berkaitan. (RLS/TOM)
Tidak ada komentar: