Walikota Palopo, HM Judas Amir, saat menggelar Press Conference di Gedung Balaikota. |
"Bukan saya tidak ingin berdialog bersama pengunjuk-rasa, namun sebelum kita diskusi mereka harus memperjelas kedudukannya apakah sebagai warga Palopo atau bukan. Jika mereka memang murni memperjuangkan aspirasi masyarakat, tolong tunjukkan KTP-nya. Jangan sampai, mereka ini bukan warga ber-KTP Palopo, tetapi mengatasnamakan kepentingan masyarakat Palopo," jelas Judas Amir, saat menggelar press conference.
Untuk diketahui, pendemo dari elemen mahasiswa yang tergabung dalam FORI, menggelar unjuk rasa ke DPRD menolak kenaikan tarif air PAM-TM Palopo. Walikota diminta datang menemui mahasiswa, hanya saja, Judas Amir tidak bersedia berbicara dengan pengunjuk-rasa karena mahasiswa yang ingin ditemui orang nomor satu di Palopo itu tidak mampu menunjukkan KTP-nya.
"Saya ingin berdiskusi dengan mereka (pengunjuk rasa, red), tapi itu tadi pendemo tidak bisa membuktikan KTP-nya. Selama ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo telah berbuat yang terbaik untuk masyarakat. Bahkan, Palopo telah banyak membuat program-program yang tidak ada di daerah lain. Seperti contoh, Palopo satu-satunya daerah yang berhasil membiayai warganya berobat gratis menggunakan fasilitas BPJS kesehatan. Mengenai kenaikan tarif air PAM-TM, kebijakan itu diambil PAM-TM demi kelangsungan/keseinambungan pelayanan air bersih di Palopo. Jadi, untuk diskusi dengan massa yang menggelar unjuk rasa saya siap kapan saja asalkan mereka dapat menunjukkan KTP-nya," kunci Judas Amir. (MZK)
Tidak ada komentar: