Aksi demo warga Salassa menagih janji politik pasangan PINTAR di Kabupaten Luwu Utara. |
Tidak terealisasinya sebagian janji politik pasangan PINTAR yang terpilih di Pilkada Lutra 2015 lalu, membuat ratusan warga Kelurahan Salassa kecewa. Buntutnya, mereka menggelar aksi turun ke jalan, Rabu (26/6/2019), menuntut adanya perhatian dari pemda setempat.
Dalam orasinya, perwakilan massa yang mengatasnamakan diri AMDAS, Didit Prananda, memprotes keras janji politik pasangan PINTAR yang ingin memperbaiki atau menormalisasi aliran sungai di wilayah Lutra.
"Mana janji politik PINTAR yang pada pilkada lalu ingin membenahi area aliran sungai? Kami atas nama warga Salassa (AMDAS, Red), ingin menagih komitmen pasangan PINTAR terkait upaya melakukan normalisasi sungai," teriak Didit Prananda.
Kadus Benteng, Kelurahan Salassa, Moses, mengungkapkan, di pilkada empat tahun lalu, pasangan PINTAR telah berjanji memperbaiki kawasan aliran sungai. Sayangnya, hingga saat ini, janji politik tersebut tak pernah diwujudkan pasangan PINTAR.
"Tidak adanya perhatian dari pemda dalam menormalisasi aliran sungai mengakibatkan lahan pertanian warga kerap terendam banjir. Imbasnya, pendapatan petani menurun. Ini tidak sejalan visi-misi pemda mensejahterakan masyarakatnya," imbuh Moses.
Keluhan senada disampaikan Kadus Salassa, Jon alimuddin, dimana kata Jon, setiap curah hujan tinggi, debit air sungai pasang dan sasaran lupan air menyasar pemukiman penduduk. Persoalan banjir, merupakan salah-satu 'momok' menakutkan bagi warga Lutra setiap tahunnya. Nah persoalannya, pemda seolah tak peduli dengan kondisi yang dialami warganya.
"Melalui aksi ini, kami menyerukan kepada Pemda Lutra untuk tanggap menangani masalah normalisasi sungai khususnya di Salassa, dengan cara membuat turap pada sepanjang bantaran Sungai Rongkong," usul Jon. (MDT)
Tidak ada komentar: