![]() |
Suasana nobar debat Cawapres-RI di Posko Roemah Djoeang, Jalan Andi Djemma No: 98 Kota Palopo. |
Sedang Cawapres, Sandiaga Salahuddin Uno yang berpasangan Prabowo Subianto, di akhir sesi debat mengeluarkan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) sebagai 'senjata' pamungkas melawan tiga "kartu sakti" milik Jokowi-Ma'ruf.
Suasana meriah terlihat di Posko Roemah Djoeang Palopo yang turut menyelenggarakan nonton bareng (nobar) debat Cawapres-RI. Ketua Posko Roemah Djoeang, H Zirmayanto, menyebut Sandiaga Uno tampil luar biasa di acara debat tersebut.
"Penjelasan Sandiaga di akhir sesi debat khususnya pada saat dirinya mengeluarkan e-KTP dari dompet, sangat tidak sangka-sangka dan menghentak seluruh penonton yang menyaksikan debat itu," ujar Zirmayanto.
Menurut dia, apa yang disampaikan Sandiaga bahwa, seluruh persoalan yang berhubungan dengan pelayanan ke masyarakat cukup menggunakan satu kartu saja, yakni e-KTP ada benarnya dibanding memakai banyak kartu.
"Penjelasan Sandiaga itu, sangat mengejutkan. Banyak orang yang tidak menyangka dan memperkirakan apa yang disampaikan Sandiaga secara cerdas dan detail," urai Zirmayanto yang merupakan Calon Anggota Legislatif (Caleg) Partai Gerindra nomor urut 2 di DPRD Provinsi Sulawesi Selatan pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2019.
Lebih lanjut, Zirmayanto yang akan mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) XI Sulsel yang meliputi; Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur di pileg, menganggap program OK-OCE kubu Prabowo-Sandiaga yang akan di-Nasionalkan telah terbukti keberhasilannya di Pemprov DKI Jakarta.
"Visi-misi Prabowo-Sandi membuat program rumah kerja sebagai upaya menjawab tuntutan kebutuhan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran dengan cara kolaborasi partisipatif, merupakan sebuah langkah besar dalam mewujudkan Indonesia Menang menuju Generasi Emas," papar Zirmayanto.
Memasuki penghujung debat, Sandi menegaskan dirinya dan Prabowo akan turun tangan menyelesaikan segala kekisruhan terkait program BPJS dalam 200 hari kerja pemerintahan mereka nantinya.
Sementara, Ma'ruf Amin menyanjung kesuksesan pemerintahan Jokowi-JK yang dinilai berhasil mengurangi pengaruh tenaga kerja asing. Data yang disebutkan Ma'ruf, tenaga kerja asing di Indonesia sekarang ini jumlahnya 0,01 persen. Ma'ruf Amin mengklaim, angka tersebut yang terkecil di dunia. Sehingga, keberhasilan yang dicapai itu akan diteruskan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf di periode lima tahun ke depan. (TOM)
Tidak ada komentar: