 |
| Jam operasional SPBU di Luwu Timur mulai dibatasi pemerintah setempat, imbas kelangkaan stok BBM. |
Agar kelangkaan tidak semakin parah, Kadis PKUKM Lutim, Hj Rosmiati Alwy, mengeluarkan instruksi ke seluruh SPBU agar untuk sementara waktu tidak dulu beroperasi 24 jam. Mereka diwajibkan tutup mulai pukul 22.00 Wita atau jam 10 malam, dan boleh buka kembali pukul 06.00 Wita pagi. Kebijakan itu, tidak hanya berlaku untuk SPBU di Malili saja, tetapi seluruh SPBU yang beroperasi di Bumi Batara Guru.
"Tingginya antrean kendaraan yang akan mengisi BBM di SPBU sudah kita cek, sesuai informasi dari masyarakat. Laporan itu, memang benar adanya. Diduga, di atas pukul 22.00 Wita, pegawai SPBU melayani pembelian BBM ke pedagang eceran dengan berbagai macam modus. Akibatnya, pada pagi hari stok BBM mereka (SPBU, red) habis. Sehingga, kita mengambil kebijakan menutup SPBU mulai jam 10 malam sampai jam 6 pagi," tegas Rosmiati Alwi, dalam keterangan persnya, Rabu (13/11/018).
Disinyalir, pengelola SPBU 'nakal' di Lutim, menjual stoknya ke pedagang eceran dengan skala cukup besar. Hal itu lah, yang memicu kelangkaan BBM dan antrean kendaraan di SPBU. Jika instruksi tersebut tidak dilaksanakan dengan baik oleh pengelola SPBU, sanksi yang disiapkan pemerintah ialah mencabut izin operasional SPBU yang melanggar.
Terpisah, pengelola SPBU Malili, Nyoman Sumiarta, membantah adanya transaksi BBM dengan skala besar ke pedagang eceran di SPBU yang dikelolanya.
"Tidak ada seperti itu, stok BBM biasa cepat habis dikarenakan jatah yang diberikan Depot Pertamina, sering tidak menentu. Kadang cuma 8000 liter, bahkan pernah 16.000 liter. Kalau 16.000 liter dapat bertahan hingga siang, namun jika 8000 liter ini yang cepat habis," bantah Nyoman. (SULNAWIR)
Tidak ada komentar: