![]() |
Aksi demo Front Mahasiswa Peduli Kejaksaan Palopo. |
Setelah Aliansi Masyarakat dan Pemuda (AMP) turun ke jalan, kini giliran Front Mahasiswa Peduli Kejaksaan Palopo (FMPKP), Senin (22/10/2018), terlihat berunjukrasa. Massa FMPKP yang berjumlah puluhan orang, terlihat berkerumun di depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Palopo.
Jenderal Lapangan (Jendlap) FMP, Resky dalam orasinya menyerukan Kepala Kejaksaan Agung (Kajagung) RI, supaya segera mengevaluasi kinerja Kajari Palopo, Adianto. Alasan FMPKP, kajari diduga mengintervensi proses lelang proyek rujab kepala kejaksaan di Pemkot Palopo.
"Beberapa hari lalu, beredar percakapan WA diduga milik kajari dengan oknum pejabat di pemkot. Jika disimak, isi percakapan itu semakin menguatkan dugaan kajari ingin mengintervensi proses lelang. Disinyalir pula, intervensi itu ada kaitannya dengan dugaan permintaan fee dari proyek pembangunan rumah dinas tersebut," tegas Resky.
Melalui percakapan Whatsapp-nya yang sempat viral di media sosial, lanjut Resky, di situ kajari ditengarai mengarahkan oknum pejabat pemkot agar tender proyek dikoordinasikan dengan dirinya.
"Apa kewenangan kajari, sehingga proses lelang pembangunan rumah dinas di ULP Barang/Jasa Pemkot Palopo harus dikoordinasikan dan seizin dirinya? Ini yang menurut kami sangat aneh dan perlu ditelusuri," lanjut Resky.
Persoalan tersebut, bebernya lagi, telah menjadi sorotan publik. Melalui aksi itu, pihaknya mendesak Kajagung-RI serta Jaksa Agung Muda Pengawasan untuk mengevaluasi kinerja Kajari Palopo dan memberi sanksi etik maupun sanksi lainnya, karena menurut FMPKP masalah beredarnya percakapan WA kajari telah merusak citra institusi penegak hukum khususnya korps kejaksaan. "Hal itu penting, untuk mengembalikan kepercayaan publik khususnya masyarakat Palopo terhadap upaya penegakan hukum di ruang lingkup kejaksaan," tukasnya.
Sementara, Kajari Palopo, Adianto, yang dikonfirmasi siang tadi via Whatsapp-nya belum memberikan keterangan resmi sekaitan aksi FMPKP tersebut. Namun, beberapa waktu lalu, saat aksi demo AMP, kajari bertegas membantah seluruh tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya. Agar persoalan tersebut terang-benderang, Adianto bersedia dikonfrontir dengan semua pihak yang terkait.
"Saya tidak pernah ngemis-ngemis, minta-minta, apalagi memeras pejabat Pemkot Palopo serta mengintervensi tender proyek rujab kajari. Jika ada yang merasa saya pernah peras, sebutkan namanya. Kalau perlu, pertemukan saya dengan orang yang merasa saya peras itu," timpalnya saat itu. (MDT-ARI)
Tidak ada komentar: