Walikota Palopo, dan Rekanan Jembatan Latuppa-Bastem, EB Patanggu. |
Jembatan yang menghubungkan Latuppa (Palopo) dengan Bastem (Luwu) tersebut, dibangun sebagai jawaban Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo atas kebutuhan masyarakat. Bangunan lama, dirubuhkan dengan alat berat jenis buldozer untuk dibangun yang baru.
"Filosofi pemerintah, ialah hadir untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan warganya. Tugas utama pemerintah yang sebenarnya mengurus serta melayani rakyatnya. Pembangunan jembatan Latuppa-Bastem ini merupakan wujud dari pelayanan pemerintah," tegas HM Judas Amir.
Dibangunnya jembatan, lanjut HM Judas Amir, akan memudahkan warga Palopo dan warga Bastem mendapat akses transportasi yang memadai. Hal itu, tak lepas dari upaya tuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.
Kepada warga Latuppa, Kecamatan Mungkajang, HM Judas Amir berpesan supaya jangan mudah terpancing atau terprovokasi isu-isu bohong dan tidak bertanggungjawab yang sengaja dihembuskan oknum-oknum yang berupaya merusak citra pemerintah hingga mencederai tatanan kehidupan bermasyarakat di Palopo.
"Hati-hati mencermati informasi yang beredar. Saya harapkan, warga Latuppa tak mudah terhasut kabar yang sudah tentu kebenarannya tak dapat dibuktikan," imbuhnya.
Kadis PUPR Palopo, Anthonius Dengen, memaparkan, khusus Latuppa di 2018 menerima kucuran anggaran pembangunan fisik sebesar Rp6 miliar, dengan rincian Rp4,7 miliar untuk jembatan dan Rp1,3 miliar pengaspalan.
"Jembatan Latuppa-Bastem dibangun akibat kondisinya sudah tak layak dipakai. Beberapa tiangnya lepas akibat terkikis air dan dimakan usia," terang Anthonius Dengen.
Proyek jembatan Latuppa-Bastem dikerja PT Karya Bumi Sawerigading selaku rekanan, dan PT Gema Teknik selaku konsultan pengawas. Hadir dalam peresmian, Pimpinan PT Karya Pribumi Sawerigading, EB Patanggu, dan Camat Mungkajang, Buhari, serta Camat Sendana, Machwan Baso. (HNR-TOM)
Tidak ada komentar: