Kades se Luwu Sulit Lupakan Kepemimpinan HA Mudzakkar

HA Mudzakkar saat menghadiri sebuah acara silaturahmi di Luwu.

AKSELERASI- Selepas penetapan di KPU, 12 Februari 2018, HA Mudzakkar resmi cuti dari jabatannya selaku Bupati Luwu. Walau demikian, sejumlah kepala desa yang menghadiri acara silaturahmi bersama Cakka, Selasa (30/1/2018), di Desa Karang-Karangan, Kecamatan Bua, mengakuI jika kepemimpinan HA Mudzakkar di Luwu banyak menyimpan kenangan manis bagi bawahannya.

Hampir 10 tahun mewakafkan diri ke masyarakat Luwu, HA Mudzakkar, telah bekerja cukup keras mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Kades Balubu, Bajo, Ismail, secara terang-terangan mengatakan Cakka berhasil membawa kemajuan besar untuk pembangunan Luwu dalam satu dekade terakhir.

"Bukannya saya ingin membanding-bandingkan dengan pemimpin lain. HA Mudzakkar memang beda ciri khas dan gaya kepemimpinannya. Cakka selama ini, lebih fokus pada kemajuan tingkat kesejahteraan rakyat. Dibuktikan, berapa banyak bantuan yang mengucur ke desa-desa selama ia menahkodai Luwu. Bantuan itu, mulai dari pertanian, pendidikan, sampai kesehatan. Warga puas terlayani," puji Ismail.

Kades Salupao, Lamasi Timur, Marten Garanta, mengemukakan HA Mudzakkar menaruh perhatian serius terhadap kehidupan bertoleransi antar umat beragama di Luwu. 

"Di era pemerintahan HA Mudzakkar, warga Luwu hidup damai dan rukun. Pemerintah tak pernah membeda-bedakan warganya," papar Marten Garanta.

Begitupun testimoni Kades Lamasi Pantai, Justam. Di mata dia, sosok HA Mudzakkar, sangat sederhana serta mudah membangun kerja sama dengan perangkat yang ada di bawahnya.
"Cakka tak pernah memandang dirinya lebih tinggi dari bawahan. Ketika saya menghadap ke beliau dalam sebuah urusan dinas, terkadang saya yang banyak berbicara. Kami tak pernah sungkan berkomunikasi dengannya, sehingga tak ada jarak diantara kita selaku bawahan," beber Justam.

Kenangannya yang tak terlupakan bersama Cakka ketika menuju Rongkong, diungkap Kades Pongko, Samsir Dumang, yang turut hadir pada kesempatan itu. Saat melewati medan jalan yang berat, tiba-tiba mobil Jeep yang dikendarai Cakka mogok dan rusak di perjalanan. Terpaksa, seluruh rombongan menginap di tengah hutan.

"Membuat saya kagum, beliau (HA Mudzakkar, red) memilih tidur di rerumputan dengan beralaskan kain. Waktu itu, ada utusan datang ingin membawa pak bupati ke Rongkong, namun ditolak. Cakka memilih tetap tinggal bersama rombongan," kenang Samsir Dumang. (TOM)