Keindahan air terjun Pura Pasuan. |
CATATAN: Muhammad Nursaleh
Tersembunyi di antara lebat hutan, tapi tak pernah berhenti memberi nafas kehidupan yang selalu menunggunya di bawah sana. Ia sangar tapi menawarkan segar. Ia angkuh mempertontonkan airnya tapi lembut bagi siapa saja yang menyentuhnya.
Air Terjun Pura Pasuan namanya. Laksana bidadari yang menyembunyikan diri, menikmati hari-hari tanpa banyak orang mengetahui. Terletak di Desa Dampan Kecamatan Bastem Utara (Bastura). Akses ke sana memang terbilang sulit. Selain kondisi jalan yang timbul tenggelam, letaknya pun terkadang membuat patah nyali. Tersembunyi dikepung rimba yang tak terjamah.
Indah. Begitu indah. Hempasan air berhelai-helai dari tebing tinggi tak henti laksana rambut bidadari. Sebelum tiba di dasar sungai, airnya singgah sejenak di dudukan dua -tiga tebing yang menganga. Di bawahnya, kolam alami setia menanti. Menampung lalu mengalirkannya mengikuti sunnatullah.
Menyaksikan semburan air dari ketinggian 90 meter pecah menghantam kilau batu hitam sungguh mengasyikkan. Tarian percikannya jatuh lembut di mulut kolam yang bening. Hanya sekejap membentuk diri menjadi bulat lalu pecah tersapu riak. Ia kembali mengalir pelan mengisi ruang-ruang kosong bebatuan di antara hijau lumut yang setengah tubuhnya telah basah.
Bagi masyarakat Desa Dampan yang pernah mengunjungi Air Terjun Pura Pasuan, keindahan air terjun sebagai aset desanya tidaklah kalah dengan air terjun lainnya. Itu sebagaiman dituturkan Rama Yendra Sakti, aparat Kecamatan Bastura. Ia pernah ke sana bersama warga desa.
"Sangat bagus sekali. Malah lebih indah dari air terjun di Desa Kaladi, Suli Barat. Tingginya hampir 100 meter. Dan kolam di bawahnya luas. Hanya satu kekurangannya, yakni kondisi jalan. Jarak dari desa Dampan ke air terjun itu sekitar 5 kilo meter. Hanya penduduk sekitar desa saja yang sering ke sana, karena mereka telah hapal betul jalur," kata Yendra.
Yendra yang juga menjabat Kepala Seksi Pemerintahan dan Pembangunan di Kantor Kecamatan Bastura ini juga menuturkan, perhatian pada obyek wisata ini sudah mulai dilakukan. "Tahun ini sudah mulai dilakukan pembenahan jalan, meskipun baru sekadarnya saja. Tapi setidaknya ada rintisan jalan yang dibuat dulu. Eskapator sudah mulai bekerja. Mungkin sekitar 4 kilo jalan yang kami rintis yang anggarannya dari swadaya warga desa. Mudah-mudahan setelah jalan ini rampung, akan mempermudah pengunjung datang ke sana, " ujar Yendra.
Yendra berharap ke depan akan lahir kepedulian pemerintah daerah terhadap potensi wisata Pura Pasuan, sebagai salah satu destinasi wisata pegunungan di Kabupaten Luwu. " Itu harapan kami. Semoga secepatnya ada perhatian pemerintah daerah. Ini juga akan menjadi PAD bagi desa bersangkutan," harapnya.
Air Terjun Pura Pasuan. Sang bidadari tersembunyi di Desa Dampan. Destinasi wisata pegunungan yang tersembunyi, mengiringi alam dengan nyanyian airnya, menunggu uluran tangan tanpa mengubah keasliannya. (****)
Tidak ada komentar: