Pemkab Luwu Timur. |
"Hakikat Idul Adha pada dasarnya meningkatkan komitmen kita menuhankan Allah Swt, bukan menuhankan hawa nafsu. Peristiwa ini mengajarkan kita berbagi rasa dengan sesama manusia, meraih ridha Allah Swt," kata Husler.
Ia menyerukan, dengan ibadah dan semangat berqurban melatih umat Islam bersabar dan ikhlas--, tidak cinta dunia semata.
"Berbeda dengan sedekah yang mungkin, mungkin tidak terlalu besar pengorbanan biayanya. Berqurban membutuhkan uang banyak, bahkan ada saudara-saudara kita sampai menabung untuk membeli hewan qurban. Sifat rela berkorban inilah menjadi bagian penting pendidikan ibadah berqurban," tandasnya.
Peritnah qurban tak hanya sekedar mengejar amal dan pahala, namun ada implikasi sosial di dalamnya. Yaitu, menciptakan kehidupan bermasyarakat yang baik.
"Berqurban menuntun manusia memetik nilai luhur kepedulian terhadap sesama dan merealisasikan dalam kehidupan nyata," tukasnya.
Semangat berqurban di hari raya Idul Adha 1438 H ini, sambung Husler, sangat penting artinya membangun masa depan bangsa dan negara ke arah yang lebih maju dan sejahtera.
Salat Id di Malili dipusatkan di Lapangan Andi Nyiwi, selain bupati, hadir pula, Wabup Lutim, Irwan Bachri Syam, Wakil Ketua DPRD, HM Siddiq BM, serta beberapa kepala OPD se Pemda Lutim. Hujan yang mengguyur Bumi Batara Guru tak menyurutkan semangat jamaah untuk menunaikan Salat Id. (SULNAWIR)
Tidak ada komentar: