Kabag Humas & Protokoler Pemda Luwu, Muhammad Ansir Ismu, bersama Maddika Bua, AS Kaddiraja, menuju monumen pendaratan Datuk Sulaiman di Kecamatan Bua, |
Ditemui usai kegiatan, Ansir Ismu menguraikan bahwa, perjalanan napak tilas mengurai sejarah Islam di Luwu tersebut, dimulai dari makam Maddika Bua, Tandipau.
Dikisahkan masyarakat setempat, Tandipau merupakan Maddika Bua pertama yang memeluk agama Islam di wilayah Kerajaan Luwu. "Kita berziarah di makam Tandipau, beliau adalah Maddika Bua pertama yang memeluk Islam," terang Maddika Bua, AS Kaddiraja, didampingi Ansir Ismu.
Setelah mengunjungi makam Maddika Bua, Tandipau, rombongan napak tilas, melanjutkan perjalanan ke monumen pendaratan Datuk Sulaiman, yang berada di Pabbaresseng, Bua. Untuk mencapai lokasi itu, rombongan menaiki perahu jenis katinting.
Dengan menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit, tibalah rombongan di monumen bersejarah itu. Ansir Ismu menyampaikan, monumen yang berada di Pabbaresseng ini, adalah tempat pertama-kalinya Datuk Sulaiman menginjakkan kaki di Tana Luwu untuk menyebarkan ajaran Islam.
"Datok Sulaiman adalah ulama terkemuka yang menyebarkan Islam di saentero Tana Luwu. Ia pula yang mengislamkan Maddika Bua beserta warga Luwu lainnya," tutur Ansir Ismu mengisahkan.
Rencananya, Rabu (30/5/2017), rombongan kembali melakukan perjalanan ke kawasan religi lainnya yang ada di Bua. "Besok, kita akan mendatangi Masjid Jami Tua yang berada di Desa Tana Rigella," cetus Ansir Ismu.
Masjid Jami Tua ini, merupakan salah satu Masjid tertua yang ada di Luwu Raya. Di kunjungan kedua tersebut, rombongan akan melihat langsung tradisi turun temurun warga setempat dalam menunaikan ibadah bulan suci Ramadhan. "Kita akan menyaksikan bagaimana kebersamaan dan kekompakan warga di sana saat berbuka puasa (makan bersama, red)," kunci Ansir Ismu. (TOM)
Tidak ada komentar: