Ketua Komisi I DPRD Kota Palopo, Asli Kaspen. |
Ketua Komisi I DPRD Palopo, Asli Kaspen, Rabu (24/5/2017), menyebut agar penyaluran rastra tidak mengalami kendala, pemkot harus menyiapkan data yang valid.
"Kami memberikan waktu kepada seluruh lurah memasukkan data yang valid, sehingga penyaluran rastra bisa cepat dilakukan, apalagi masuknya bulan suci Ramadhan tinggal menghitung hari. Sebelum lebaran, rastra sudah harus tersalur," imbuh Asli Kaspen.
Seperti diketahui, rastra untuk Kota Palopo belum tersalur selama lima bulan. Kabid Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial Palopo, Nasrullah Annas, menjelaskan sesuai jadwal mestinya rastra didistribusikan per triwulan. Namun sekarang, sudah hampir memasuki bulan keenam rastra belum juga dibagikan ke penerima.
Penyebabnya, kata dia, data penerima rastra 2016 dengan 2017 sangat jauh berbeda dan cenderung selalu berubah-ubah. Ini terkait data dari Kemensos yang diterima Dinsos Palopo melalui aplikasi Siskada Satu yang berisi nama-nama penerima rastra mengalami perubahan.
"Data Siskada Satu berasal dari pemutakhiran basis data terpadu per Juni 2015. Dimana, data itu diberikan kewenangan memverifikasi data. Hanya saja, yang rancu dalam penyaluran rastra di Palopo, data verifikasi Siskada Satu baru diterima pada 2017. Dengan lamanya waktu tersebut, daerah butuh waktu mensinkronisasikan data," ucap Nasrullah Annas.
Pihak Dinsos Palopo meyakini, adanya perubahan data penerima rastra dengan mengacu data administrasi kependudukan, seperti adanya warga yang pinda domisili, meninggal, atau sudah mampu. Bahkan, ada yang sama sekali tidak diketahui. Selain itu, keberhasilan Pemkot Palopo dalam mengurangi kemiskinan, membuat pagul anggaran berkurang sebesar 10 persen. (RLS)
Tidak ada komentar: