 |
| Sosialisasi program rehabilitasi dan pasca rehabilitasi bagi pengguna narkoba yang digelar BNN Kota Palopo. |
BNN Palopo saat ini memiliki relawan pemberantasan narkoba, dimana 10 diantara personilnya direkrut dari mantan pengguna narkoba sendiri. Komunitas ini, diterjunkan ke sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi kepada pelajar di Palopo agar mereka tidak terjerumus dalam lingkaran peredaran narkoba.
Hal itu, terungkap dalam sosialisasi program rehabilitasi dan pasca rehabilitasi yang digelar BNN Palopo, Rabu (24/5/2017). Kegiatan tersebut dibuka Kasatpol-PP Palopo, Ade Chandra SIp MSi, mewakili Walikota Palopo, HM Judas Amir.
Ade Chandra dalam sambutannya, menyebut langkah efektif mencegah mata rantai peredaran narkoba ialah dengan menjaga hubungan harmonis di ruang lingkup keluarga, masyarakat, dan yang paling penting sebut dia, memperdalam pemahaman Agama sebagai benteng terakhir menangkal pengaruh narkoba.
Sementara, Kepala BNN Palopo, Maxmillian Sahese, melalui Kasubag Umumnya, Saenal Rasyid, melaporkan bahwa sesuai data BNN Pusat tercatat hampir setiap hari tak kurang dari lima orang meninggal dunia akibat kasus penyalahgunaan narkoba.
"Rata-rata korbannya adalah kalangan pemuda. Pasca rehabilitasi yang dimaksud dalam sosialisasi ini, pasien diperbolehkan bebas namun tetap dalam pengawasan BNN selama empat bulan lamanya. Ini dilakukan untuk memantau sejauhmana kondisi pasien di lapangan," terangnya.
Sosialisasi itu menampilkan tiga pemateri, yakni Kepala BNN Palopo, Maximillian, Kasi Rehabilitasi BNN, Sitti Aisyah Husain, dan Penanggungjawab Klinik Pramata Wijaya Sakti BNN Palopo, dr H Mutahharah S.Ked. Hadir saat pembukaan sosialisasi, Kadinkes Palopo, DR dr HM Ishaq Iskandar M.Kes MM, jajaran Pemkot Palopo, para pengelola rumah sakit, Lapas Klas IIA Palopo, Lembaga Rehab Hati, dan stakeholder terkait. (ARI)
Tidak ada komentar: